Advertisement
Advertisement
Advertisement
Niat Puasa Asyuro bulan Muharram-Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Islam hijriah. Dalam bulan ini ada juga hari-hari yang disunnahkan puasa. Yang paling terkenal adalah puasa Tasu'a dan 'Asyura yang masing-masing dilaksanakan pada tanggal 9 dan 10 Muharram.
DALIL DASAR HUKUM PUASA MUHARRAM
- Bulan Muharram termasuk salah satu dari bulan yang 4 (empat) yang disebut dalam Surah: At-Taubah, Ayat: 36:
فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
Artinya: Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.
- Hadits shohih riwayat Muslim
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
Artinya: Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadhan adalah puasa pada Syahrullah (bulan Allah) Muharram. Sedangkan sholat malam merupakan sholat yang paling utama sesudah sholat fardhu.
- Hadits shohih riwayat Muslim. Nabi menganjurkan untuk puasa 'Asyura:
وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
Artinya: Puasa hari ‘Asyura, sungguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang telah lalu.
- Hadits shohih riwayat Bukhori Muslim (muttafaq 'alaih) dari Ibnu Abbas tentang sunnahnya puasa hari 'Asyura (hari ke-10) bulan Muharram:
مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلَّا هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ
Artinya: Aku tidak penah melihat Nabi Shollallaahu ‘Alaihi Wa Sallam bersemangat puasa pada suatu hari yang lebih beliau utamakan atas selainnya, kecuali pada hari ini, yaitu hari ‘Asyura dan pada satu bulan ini, yakni bulan Ramadhan.
- Hadits shohih riwayat Bukhori dari Ibnu Abbas.
قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ فَرَأَى الْيَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ مَا هَذَا ؟ قَالُوا : هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ ، هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ فَصَامَهُ مُوسَى، قَالَ فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
Artinya: Apabila Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa Sallam tiba di Madinah maka beliau S.A.W, telah melihat orang yahudi berpuasa pada hari kesepuluh (Muharram) maka beliau S.A.W, bertanya: Apakah ini?. Maka jawab mereka : Ini merupakan hari yang baik, dimana pada hari inilah Allah SWT menyelamatkan bani Israil daripada musuh mereka, maka nabi Musa A.S, berpuasa pada hari ini. Maka sabda beliau S.A.W: Maka aku lebih layak dengan nabi Musa A.S, daripada kamu maka beliau S.A.W, berpuasa pada hari ini. Dan beliau S.A.W, menyuruh untuk berpuasa pada hari ini
- Hadits shohih riwayat Muslim.
” ثَلَاثٌ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ ، فَهَذَا صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ ، صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ ، وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ ، وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
Artinya: Puasa 3 dari setiap bulan sejak dari Ramadhan ke Ramadhan berikutnya dianggap berpuasa setahun penuh. Sedangkan puasa hari Arafah pahalanya di sisi Allah akan menghapuskan dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya. Adapun puasa hari 'Asyura, pahalanya di sisi Allah dapat menghapuskan dosa setahun sebelumnya.
- Hadits shohih riwayat Tirmidzi tentang sunnahnya puasa 'Asyura dari Ibnu Abbas:
أمر رسول الله صلى الله عليه وسلم بصوم عاشوراء يوم العاشر
Artinya: Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa Sallam menyuruh berpuasa 'Asyura pada hari ke-10 (bulan Muharram).
- Hadits shohih riwayat Muslim tentang sunnahnya puasa Tasu'a (hari ke-9) pada bulan Muharram.
Nabi S.A.W, bersabda: لَئِنْ عِشْتُ إلَى قَابِلٍ لاَصُومَنَّ التَّاسِعَ
Artinya: Jika saya masih hidup di tahun depan, pasti akan berpuasa pada hari kesembilan.
HUKUM PUASA BULAN MUHARRAM
Dari dalil-dalil Qur'an dan Hadits di atas, maka ulama mengambil kesimpulan, bahwa berpuasa pada bulan Muharram adalah sunnah: mendapat pahala apabila melakukan, dan tidak berdosa apabila tidak melaksanakannya.
HUKUM PUASA TASU'A (HARI KE-9) MUHARRAM
Berpuasa pada hari Tasu'a atau hari ke-9 (sembilan) bulan Muharram juga sunnah berdasarkan keumuman hadits sunnahnya berpuasa bulan Muharram. Menurut Imam Nawawi itu bertujuan untuk membedakan diri seorang muslim dengan umat Yahudi yang hanya berpuasa pada hari 'Asyura saja.
HUKUM PUASA 'ASYURA (HARI KE-10) MUHARRAM
'Asyura adalah hari ke-10 pada bulan Muharram. Ini berdasar pada pendapat At-Taibi dalam Tuhfadzul Ahwadzi (III/379), dan pendapat Az-Zain bin Al-Munir dalam Tuhfadzul Ahwadzi (III/383) yang mengatakan:
الأكثر على أن عاشوراء هو اليوم العاشر من شهر الله المحرم وهو مقتضى الاشتقاق والتسمية
Imam Nawawi dalam Syarah Muslim (VIII/12) mengatakan:
وذهب جمهور العلماء من السلف والخلف إلى أن عاشوراء هو اليوم العاشر من المحرم ... وهذا ظاهر الأحاديث ومقتضى اللفظ
Berpuasa pada tanggal 10 bulan Muharram yang umum disebut dengan puasa 'Asyura (Asyuro) memiliki kesunnahan yang lebih, dibanding hari-hari yang lain, karena disebut secara khusus oleh Rosulullah S.A.W, dalam salah satu hadits yang dikutip di atas.
BACAAN NIAT PUASA MUHARRAM
Niat puasa pada bulan Muharram sama dengan niat puasa sunnah yang lain, dengan perbedaan menyebut nama Muharram, atau Tasu'a dan 'Asyura pada masing-masing puasa tersebut. Lebih jelasnya yaitu:
NIAT PUASA HARI TASU'A (HARI KE-9)
Teks Arab: نويت الصوم في يوم تاسوعاء سنة لله تعالي
Teks latin: Nawaitus Shouma fii yaumi Tasu'a sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: Saya niat puasa pada hari Tasu'a karena Allah Ta'ala.
NIAT PUASA HARI 'ASYURA (HARI KE-10)
Teks Arab: نويت الصوم في يوم عاشوراء سنة لله تعالي
Teks latin: Nawaitus Shouma fii yaumi 'Asyuro sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa pada hari 'Asyuro karena Allah Ta'ala.
NIAT PUASA BULAN MUHARRAM (SELAIN KEDUA HARI DI ATAS)
Teks Arab: نويت الصوم في شهر محرم سنة لله تعالي
Teks latin: Nawaitus Shouma fii syahri Muharrom sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa pada bulan Muharrom karena Allah Ta'ala.
WAKTU NIAT PUASA MUHARRAM
Karena puasa pada bulan Muharram adalah puasa sunnah, maka waktu niatnya dapat dilakukan pada malam hari sampai siang hari sebelum tergelincirnya matahari (sebelum waktu Zhuhur).
BEBERAPA HADITS TENTANG ANAK YATIM
- Hadits riwayat Ahmad dengan sanad shohih:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَجُلاً شَكَا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَسْوَةَ قَلْبِهِ فَقَالَ امْسَحْ رَأْسَ الْيَتِيمِ وَأَطْعِمْ الْمِسْكِي .
Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa ada seorang laki-laki yang mengadukan kekerasan hatinya kepada Rosulullah S.A.W, maka beliau bersabda: "Usaplah kepala anak yatim dan berilah makan orang miskin."
- Hadits riwayat Ahmad.
مَنْ مَسَحَ رَأْسَ يَتِيمٍ لَمْ يَمْسَحْهُ إِلا لِلَّهِ , كَانَتْ لَهُ بِكُلِّ شَعَرَةٍ مَرَّتْ عَلَيْهَا يَدُهُ حَسَنَاتٍ ، وَمَنْ أَحْسَنَ إِلَى يَتِيمٍ أَوْ يَتِيمَةٍ كُنْتُ أَنَا وَهُوَ كَهَاتَيْنِ " . وَقَرَنَ بَيْنَ إِصْبَعَيْهِ .
Artinya: Siapa yang mengusap kepala anak yatim karena Allah, maka ia akan mendapatkan kebaikan beberapa kali lipat dari setiap rambut anak yatim yang disentuh. Barang siapa yang berbuat baik pada anak yatim atau yatimah (perempuan) maka aku dan dia akan seperti ini (nabi mensejajarkan kedua jarinya).
- Hadits shohih riwayat Bukhori
وَأَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا.
Artinya: Aku dan pemelihara anak yatim, di surga seperti ini. Lalu beliau mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah, dan merenggangkan diantara keduanya sedikit.
demikia tentang niat puasa asyuro semoga bermanfaat.
DALIL DASAR HUKUM PUASA MUHARRAM
- Bulan Muharram termasuk salah satu dari bulan yang 4 (empat) yang disebut dalam Surah: At-Taubah, Ayat: 36:
فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
Artinya: Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.
- Hadits shohih riwayat Muslim
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
Artinya: Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadhan adalah puasa pada Syahrullah (bulan Allah) Muharram. Sedangkan sholat malam merupakan sholat yang paling utama sesudah sholat fardhu.
- Hadits shohih riwayat Muslim. Nabi menganjurkan untuk puasa 'Asyura:
وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
Artinya: Puasa hari ‘Asyura, sungguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang telah lalu.
- Hadits shohih riwayat Bukhori Muslim (muttafaq 'alaih) dari Ibnu Abbas tentang sunnahnya puasa hari 'Asyura (hari ke-10) bulan Muharram:
مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلَّا هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ
Artinya: Aku tidak penah melihat Nabi Shollallaahu ‘Alaihi Wa Sallam bersemangat puasa pada suatu hari yang lebih beliau utamakan atas selainnya, kecuali pada hari ini, yaitu hari ‘Asyura dan pada satu bulan ini, yakni bulan Ramadhan.
- Hadits shohih riwayat Bukhori dari Ibnu Abbas.
قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ فَرَأَى الْيَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ مَا هَذَا ؟ قَالُوا : هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ ، هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ فَصَامَهُ مُوسَى، قَالَ فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
Artinya: Apabila Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa Sallam tiba di Madinah maka beliau S.A.W, telah melihat orang yahudi berpuasa pada hari kesepuluh (Muharram) maka beliau S.A.W, bertanya: Apakah ini?. Maka jawab mereka : Ini merupakan hari yang baik, dimana pada hari inilah Allah SWT menyelamatkan bani Israil daripada musuh mereka, maka nabi Musa A.S, berpuasa pada hari ini. Maka sabda beliau S.A.W: Maka aku lebih layak dengan nabi Musa A.S, daripada kamu maka beliau S.A.W, berpuasa pada hari ini. Dan beliau S.A.W, menyuruh untuk berpuasa pada hari ini
- Hadits shohih riwayat Muslim.
” ثَلَاثٌ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ ، فَهَذَا صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ ، صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ ، وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ ، وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
Artinya: Puasa 3 dari setiap bulan sejak dari Ramadhan ke Ramadhan berikutnya dianggap berpuasa setahun penuh. Sedangkan puasa hari Arafah pahalanya di sisi Allah akan menghapuskan dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya. Adapun puasa hari 'Asyura, pahalanya di sisi Allah dapat menghapuskan dosa setahun sebelumnya.
- Hadits shohih riwayat Tirmidzi tentang sunnahnya puasa 'Asyura dari Ibnu Abbas:
أمر رسول الله صلى الله عليه وسلم بصوم عاشوراء يوم العاشر
Artinya: Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa Sallam menyuruh berpuasa 'Asyura pada hari ke-10 (bulan Muharram).
- Hadits shohih riwayat Muslim tentang sunnahnya puasa Tasu'a (hari ke-9) pada bulan Muharram.
Nabi S.A.W, bersabda: لَئِنْ عِشْتُ إلَى قَابِلٍ لاَصُومَنَّ التَّاسِعَ
Artinya: Jika saya masih hidup di tahun depan, pasti akan berpuasa pada hari kesembilan.
HUKUM PUASA BULAN MUHARRAM
Dari dalil-dalil Qur'an dan Hadits di atas, maka ulama mengambil kesimpulan, bahwa berpuasa pada bulan Muharram adalah sunnah: mendapat pahala apabila melakukan, dan tidak berdosa apabila tidak melaksanakannya.
HUKUM PUASA TASU'A (HARI KE-9) MUHARRAM
Berpuasa pada hari Tasu'a atau hari ke-9 (sembilan) bulan Muharram juga sunnah berdasarkan keumuman hadits sunnahnya berpuasa bulan Muharram. Menurut Imam Nawawi itu bertujuan untuk membedakan diri seorang muslim dengan umat Yahudi yang hanya berpuasa pada hari 'Asyura saja.
HUKUM PUASA 'ASYURA (HARI KE-10) MUHARRAM
'Asyura adalah hari ke-10 pada bulan Muharram. Ini berdasar pada pendapat At-Taibi dalam Tuhfadzul Ahwadzi (III/379), dan pendapat Az-Zain bin Al-Munir dalam Tuhfadzul Ahwadzi (III/383) yang mengatakan:
الأكثر على أن عاشوراء هو اليوم العاشر من شهر الله المحرم وهو مقتضى الاشتقاق والتسمية
Imam Nawawi dalam Syarah Muslim (VIII/12) mengatakan:
وذهب جمهور العلماء من السلف والخلف إلى أن عاشوراء هو اليوم العاشر من المحرم ... وهذا ظاهر الأحاديث ومقتضى اللفظ
Berpuasa pada tanggal 10 bulan Muharram yang umum disebut dengan puasa 'Asyura (Asyuro) memiliki kesunnahan yang lebih, dibanding hari-hari yang lain, karena disebut secara khusus oleh Rosulullah S.A.W, dalam salah satu hadits yang dikutip di atas.
BACAAN NIAT PUASA MUHARRAM
Niat puasa pada bulan Muharram sama dengan niat puasa sunnah yang lain, dengan perbedaan menyebut nama Muharram, atau Tasu'a dan 'Asyura pada masing-masing puasa tersebut. Lebih jelasnya yaitu:
NIAT PUASA HARI TASU'A (HARI KE-9)
Teks Arab: نويت الصوم في يوم تاسوعاء سنة لله تعالي
Teks latin: Nawaitus Shouma fii yaumi Tasu'a sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: Saya niat puasa pada hari Tasu'a karena Allah Ta'ala.
NIAT PUASA HARI 'ASYURA (HARI KE-10)
Teks Arab: نويت الصوم في يوم عاشوراء سنة لله تعالي
Teks latin: Nawaitus Shouma fii yaumi 'Asyuro sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa pada hari 'Asyuro karena Allah Ta'ala.
NIAT PUASA BULAN MUHARRAM (SELAIN KEDUA HARI DI ATAS)
Teks Arab: نويت الصوم في شهر محرم سنة لله تعالي
Teks latin: Nawaitus Shouma fii syahri Muharrom sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa pada bulan Muharrom karena Allah Ta'ala.
WAKTU NIAT PUASA MUHARRAM
Karena puasa pada bulan Muharram adalah puasa sunnah, maka waktu niatnya dapat dilakukan pada malam hari sampai siang hari sebelum tergelincirnya matahari (sebelum waktu Zhuhur).
BEBERAPA HADITS TENTANG ANAK YATIM
- Hadits riwayat Ahmad dengan sanad shohih:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَجُلاً شَكَا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَسْوَةَ قَلْبِهِ فَقَالَ امْسَحْ رَأْسَ الْيَتِيمِ وَأَطْعِمْ الْمِسْكِي .
Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa ada seorang laki-laki yang mengadukan kekerasan hatinya kepada Rosulullah S.A.W, maka beliau bersabda: "Usaplah kepala anak yatim dan berilah makan orang miskin."
- Hadits riwayat Ahmad.
مَنْ مَسَحَ رَأْسَ يَتِيمٍ لَمْ يَمْسَحْهُ إِلا لِلَّهِ , كَانَتْ لَهُ بِكُلِّ شَعَرَةٍ مَرَّتْ عَلَيْهَا يَدُهُ حَسَنَاتٍ ، وَمَنْ أَحْسَنَ إِلَى يَتِيمٍ أَوْ يَتِيمَةٍ كُنْتُ أَنَا وَهُوَ كَهَاتَيْنِ " . وَقَرَنَ بَيْنَ إِصْبَعَيْهِ .
Artinya: Siapa yang mengusap kepala anak yatim karena Allah, maka ia akan mendapatkan kebaikan beberapa kali lipat dari setiap rambut anak yatim yang disentuh. Barang siapa yang berbuat baik pada anak yatim atau yatimah (perempuan) maka aku dan dia akan seperti ini (nabi mensejajarkan kedua jarinya).
- Hadits shohih riwayat Bukhori
وَأَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا.
Artinya: Aku dan pemelihara anak yatim, di surga seperti ini. Lalu beliau mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah, dan merenggangkan diantara keduanya sedikit.
demikia tentang niat puasa asyuro semoga bermanfaat.
Advertisement